12 Oktober 2008

1929, Depresi Ekonomi terparah sepanjang sejarah

Tahukah kamu? Depresi ato krisis ekonomi terparah sepanjang sejarah?. Depresi ekonomi terparah sepanjang sejarah itu terjadi di tahun 1929 yang berlangsung selama hampir 10 tahun! Wah nggak kebayang nih...
Depresi Ekonomi 1929 yang dikenal juga sebagai zaman Malaise adalah suatu keadaan di mana menurunnya tingkat suku bunga dan harga saham secara drastis yang mengakibatkan timbulnya kekacauan ekonomi di seluruh dunia. Depresi ekonomi 1929 merupakan depresi terparah sepanjang masa yang berawal dari Amerika Serikat.

Depresi ekonomi ini bermula ketika pada 1925 dan 1927, The Fed menurunkan suku bunga untuk mendukung Bank Sentral Inggris, Bank of England dalam menerapkan standar emas. Pada saat yang bersamaan, bursa efek sedang bergairah. Akibatnya, jutaan warga AS meminjam uang di bank dan kemudian menginvestasikannya di bursa saham. Saat itulah terjadi ledakan spekulatif yang menggiring terciptanya gelembung ekonomi (economic bubble).

Harga-harga saham terus meningkat dan mencapai puncaknya tanggal 3 September 1929. Namun, Kamis, 24 Oktober 1929, harga saham mulai terjun bebas. Peristiwa itu dikenal dengan sebutan “Kamis Hitam” (Black Thursday).
Beberapa langkah coba ditempuh oleh pimpinan bank-bank terkemuka, di antaranya dengan membeli saham-saham unggulan untuk mengangkat sentimen positif. Namun sayangnya, hal itu tetap tidak mampu mendongkrak pasar. Minggu berikutnya terjadi penjualan saham massal dan mencapai puncaknya pada Selasa, 29 Oktober 1929, ketika pasar mengalami kerugian sebesar 14 miliar dolar AS. Hari itu dikenang sebagai “Selasa Hitam” (Black Tuesday).


Total kerugian dalam minggu itu mencapai 30 miliar dolar AS, 10 kali lipat dari anggaran belanja tahunan pemerintah federal AS dan lebih besar dari seluruh biaya yang dikeluarkan oleh AS guna membiayai Perang Dunia II.
Runtuhnya lantai bursa menyebabkan banyak bank gulung tikar. Awal tahun 1930, ada 60 bank gulung tikar, disusul 254 bank di bulan November, dan 344 bank di bulan Desember. Salah satu bank yang gulung tikar adalah Bank of the United States, bank keempat terbesar di New York, dengan 450.000 depositor.

Dampak Bagi Indonesia

Runtuhnya lantai bursa Amerika Serikat berdampak parah bagi perekonomian di Indonesia yang kala itu masih dalam pemerintahan kolonial Belanda. Di Indonesia, terutama di Jawa, terjadi kemerosotan ekonomi yang cukup parah. Jutaan orang meninggal akibat kelaparan dan lahan-lahan pertanian tidak tergarap dengan baik akibat jatuhnya harga pangan.
Krisis ekonomi ini terus berlangsung hingga datangnya Perang Dunia II yang membuat jutaan orang yang menganggur kembali bekerja dan industri kembali menggeliat.



Source : cesarzc

Ingin mendapat artikel seperti ini langsung ke Email kamu? Silahkan masukan alamat email kamu untuk berlangganan.

Posting Terkait....